Aku ingin hidup damai

Kadangkala hidupku terasa menyedihkan, kadangkala banyak cobaan yang tak ku mengerti harus ku hadapi. tapi semuanya adalah perjuangan untuk masa depan. aku harus tetap semangat tegar, menjalani hidup ini. ALLOHUAKBAR

Rabu, 23 Juni 2010


Konsumsi Game yang berlebihan
Dewasa ini perkembangan dunia maya di Indonesia semakin berkembang seiring berkembangnya keenceran dan kecanggihan otak manusia pada zaman moderen ini.
Huh… apa lagi globalisasi semakin menjalar kemana-mana, mengakibatkan manusia seperti tiada tujuan untuk menjalani hidup. Seiring perkembangan dunia maya, semakin banyak dampak-dampak yang di timbulkan, positif maupun negative. Dampak positifnya yaitu:
Menambah tali silaturahim di dunia maya
Meningkatkan ekonomi warga
Dapat melihat dunia yang lebih luas lagi.
Tapi banyak juga dampak negative yang di timbulkan, misalnya nich:
Menambah kebodohan bangsa Indonesia
Menambah kesengsaraan bangsa Indonesia dalam menjalani hidupnya
Mempersempit pikiran para generasi muda Indonesia (hanya sekedar berkhayal)

Pada kali ini saya ingin membahas, mengenai dampak positifnya lalu menuju dampak negatifnya. Saya tertarik untuk membahas ini karena saya seorang “maniak game” juga. Semasa saya duduk di bangku Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), teman sebangku saya di juluki sebagai kutu buku, karena dia banyak memanfaatkan waktu untuk berkecimpung kedalam buku. Sedangkan saya sendiri dijuluki sebagai kutu game dan lebih parahnya lagi, pada waktu guru sedang mengajar itulah kesempatan saya untuk bermain game.

Hei kawan-kawan tapi jangan salah loch… saya bermain game bukan sebagai kebiasaan, tapi hanya sekedar menghilangkan stres dan kegelisahan di hati. Karna sangking banyaknya masalah, sehingga saya melampiaskan semuanya dengan game, itulah sekilas tentang kebiasaan buruk saya.

Kembali lagi nich… ke masalah game!!!
Game dapat diartikan bermain. Semua yang menyangkut permainan dapat dikatakan sebagai game. Dewasa ini banyak sekali bermunculan games yang telah dikemas secara apik dan moderen. Saya akan membahas secara pesifik mengenai game yang sekarang ini masih gencar-gencarnya di minati orang, yaitu game online.

Game Online ini sangat diminati banyak orang, dari kalangan anak-anak hingga kalangan tua, dari golongan miskin hingga golongan orang kaya, dari golongan pemikir sampai golongan tak pernah berfikir. Pada dasarnya game adalah suatu media, untuk merefresh otak manusia supaya dapat berfikir lebih jernih lagi atau dapat pula digunakan untuk mempertajam kerja otak manusia. Tapi kini game sudah di gunakan sebagai hobi, bahkan sebagai pelarian anak-anak menghindari belajar. Karena kurang ketatnya pengawasan dari orang tua, para anak-anak Indonesia mendominasi pengguna game Online. Hal ini di sebabkan karna dari kecil para anak-anak telah di jejeli dengan game, karena game adalah senjata terjitu bagi orang tua yang terlalu sibuk sehingga tidak dapat focus kepada anaknya.

Yah memang sich… game itu dapat meningkatkan imajenasi otak anak, tapi jikalau berlebihan menggunakannya yoooo….podo karo…( yaaaa… sama saja… ).
Lalu pada intinya, pengonsumsi terbanyak game, khususnya game online di Indonesia adalah para kalangan anak-anak.
Kenapa sich harus anak-anak yang kecanduan game?
Faktor-faktornya adalah:
1. Terkadang anak dipaksa belajar berlebihan oleh orang tua, sehingga anak-anak melarikan diri ke game.
2. Di masa balita mereka telah dikenalkan atau disuguhkan game, tapi mereka tidak pernah di beri tahu dampak-dampak dan manfaat dari game tersebut.
3. Karna fakor lingkungan. Anak-anak bisa ikut teman-temannya bermain game, tanpa sepengetahuan orang tua. Dan masih banyak lagi faktor-faktor yang mempengaruhi anak-anak menjadi pecandu game, khususnya game online.

Dari semua faktor-faktor permasalahan anak pada game, pasti ada cara penanggulangannya. Saya akan memaparkan solusi untuk faktor-faktor tersebut, tetapi saya hanya menulisakan apa-apa saja yang sudah pernah saya alami.
Solusinya adalah:
1. Kepada teman-teman yang masih seusia saya, yaitu usia remaja menjelang pemuda, dan pemuda menjelang tua, catat dan simpan dalam memori otak anda, camkan dalam hati anda “ Saya akan keluar dari masalah kecanduan ini, kehidupanku masih panjang, banyak yang mesti aku lakukan”.
Cara ini berhasil buat saya dan beberapa teman-teman saya, karena semuanya di awali dari niat lalu keyakinan.

2. pada usia anak-anak, orang tualah yang berperan sangat penting dalam masalah ini. Yaitu, tidaklah seharusnya anak-anak di paksa belajar menuruti keinginan orang tua, karena hal ini dapat mengganggu kejiwaan anak. Awalnya anak-anak merasa malas karena di paksa terus-menerus belajar, kemudian anak merasa tertekan. Pada kondisi tertekan ini, anak memulai mencari pelarian, pelajaran-pelajaran yang dipaksakan tersebut bukannya membuat anak semakin bertambah ilmunya, malah anak akan semakin lebih kendur belajarnya.

Apabila orang tua ingin menyuguhkan semacam game, bimbing anak-anak, beri pengarahan tentang baik atau tidaknya permainan tersebut, dan selalu tetap mengawasi anak-anak.

Untuk anak-anak yang telah benar-benar kecanduan. Bagi para orang tua yang mempunyai anak-anak yang sudah terlalu kecanduan dengan game, solusinya adalah kurangi uang jajan anak sebagaiman biasanya. Lalu simpanlah uang dengan aman, supaya anak tidak ada niatan untuk mencoba mengambil uang secara diam-diam (mencuri).

Cara ini berhasil saya lakukan untuk meminimalisir kegiantan keponakan saya yang sudah kecanduan dengan game online.

Tapi biasanya, anak-anak mengumpulkan uang jajannya yang telah dikurangi, dan setelah terkumpul uang itu untuk game. Cara menangani masalah ini sangat mudah sekali, yaitu budidayakan kepada anak wajib menabung.

Yach… demikianlah sedikit ilmu dan pengalaman saya, yang saya tuliskan dalam cerita yang kurang menarik ini.
Semoga dapat menjadi solusi dan semoga tidak menjadi bahan tertawaan bagi kawan-kawan sekalian.
Oh yach… para pembaca yang terhormat, komentar anda sangat saya butuhkan, tapi harus jawab pertanyaan di bawah ini yach…

“ Menurut anda baik tidak sih game itu?
Jikalau baik berikan alasan anda, dan jikalau tidak baik apa alasan anda, dan solusi apa yang harus di lakukan……??? “